Selasa, 05 Juli 2011

MORFOLOGI TUMBUHAN

WERKSTUK

Deskripsi Tanaman Buntut Tikus
(Heliotropium indicum L.)



’’Karya Tulis ini Disusun guna Syarat Mengikuti Responsi dan sebagai Tugas Akhir Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I’’


Disusun Oleh:
Nama : Ginuk Ari Setioningrum
NIM : 10008173
Golongan : III
Asisten : Puji Utami, S.Pd


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2011

HALAMAN PENGESAHAN
Bismillahirrahmanirrahim


Werkstuk yang Berjudul :
DESKRIPSI TANAMAN BUNTUT TIKUS (Heliotropium indicum L.)
Telah disetujui dan disahkan oleh asisten pembimbing sebagai syarat mengikuti responsi dan tugas akhir praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I pada:

Hari, Tanggal : Selasa, 5 Juli 2011
Tempat : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Mengetahui

Asisten Pembimbing Praktikan

Puji Utami, S.Pd Ginuk Ari S





KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Innal hamda lillah, sebagai puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan petunjuk serta melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga werkstuk dengan judul “Deskripsi Tanaman Buntut Tikus (Heliotropium indicum L.)” dapat diselesaikan. Werkstuk ini disusun guna syarat mengikuti responsi praktikum struktur dan perkembangan tumbuhan I.
Dalam penyusunan werkstuk ini tidak lepas dari partisipasi beberapa pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Zuchrotus Salamah selaku dosen pengampu mata kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I
2. Mbak Puji Utami, S.Pd selaku asisten pembimbing praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I
3. Ibu dan Bapak serta keluarga tercinta atas motivasi, do’a dan dukungannya.
4. Pihak-pihak lain yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Werkstuk ini tentu memiliki banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan penyusun, untuk itu diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga werkstuk ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 5 Juli 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penyebaran………………………………………………………… 1
B. Nilai Ekonomi dan Aspek Farmakologis ………………………... 1
BAB II DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
A. Determinasi ……………………………………………………….. 3
B. Klasifikasi ………………………………………………………… 3
BAB III HABITATIO
A. Habitus ……………………………………………………………. 4
B. Habitat …………………………………………………………….. 4
BAB IV DESKRIPSIO
1. Organa Nutritiva
1.1. Akar (Radix) ……………………………………………… .5
1.2. Batang (Caulis) …………………………………………..... 5
1.3. Daun (Folium) …………………………………………….. 5
2. Organa Reproduktiva
2.1. Bunga (Flos) ……………………………………………..... 5
2.2. Buah (Fruktus) …………………………………………..... 5
2.3. Biji (Semen) ……………………………………………….. 6
BAB V RINGKASAN ……………………………………………………. 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN







BAB I
PENDAHULUAN

A. Penyebaran
Heliotropium indicum L. umumnya dikenal sebagai heliotrop India. Tanaman ini merupakan jenis tanaman tahunan yang berbulu. Heliotropium indicum L. merupakan gulma yang umum di tempat-tempat sampah dan daerah menetap. Tanaman ini asli Asia. Heliotrop India adalah tanaman tahunan yang tegak dan bercabang. Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian sekitar 15 sampai 50 cm. Heliotropium indicum L. memiliki batang berbulu, bantalan bundar-telur/bentuk bergantian sampai lanset-bundar-telur/bentuk daun. Ini memiliki bunga kecil berwarna putih dengan kelopak hijau; lima benang sari ditanggung pada tabung mahkota; gaya terminal; dan ovarium empat lobed.
Tanaman ini berasal dari Filipina. Kemudian menyebar dan tumbuh diberbagai daerah, antara lain: Indonesia (sengketan), South African Basil (musik basil), Inggris (swamp basil), India (Avchi-bavchi), Cina (xian guan xun),Vietnam (e sa), Afrika (mvumbue) (Mardiana, dkk.2005). Nama lokal yang terdapat di Indonesia adalah Gajahan, langun, uler-uleran, sangketan, cocok bero,; Tlale gajah, tulale gajah (Jawa), Bandotan lombok,; Buntut tikus, ekor anjing, tusuk konde (Sumatera) (Anonim, 2009).

B. Nilai Ekonomi dan Aspek Farmakologis
Sifat kimiawi dan efek farmakologis daun atau seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan Heliotropium indicum L. yaitu memiliki efek anti sariawandan anti parasit. Daun Heliotropium indicum L. juga memiliki aktivitas relaksan yang berguna untuk mengurangi ketegangan otak dan saraf (Mardiana dkk,2005). Kandungan kimia Seluruh bagian tanaman Heliotropium indicum L. mengandung alkaloida, kardenolin dan flavonoid (Anonim,2009). Tanaman ini sangat bermanfaat, karena dapat digunakan sebagai obat, selain itu dapat juga meningkatkan nilai ekonomi atau nilai jual. Bagian yang digunakan yaitu daun. Khasiat daun ini adalah untuk adalah untuk menyembuhkan penyakit:
1. Obat Rematik
Daun dan batang tanaman Heliotropium indicum L. Sebanyak 20 gram dicuci. Kemudian direbus dengan air 400 ml sampai mendidih sampai 25 menit, disaring setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3 hari.
2. Obat Sariawan
Daun Heliotropium indicum L. Sebanyak 30 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore (Bambang,2002).
3. Infeksi paru-paru (Pneumonitis), abses paru, empiyema
60 gram daun Heliotropium indicum L. Segar direbus kemudian dicampur dengan madu, diminum.
4. Disentri
30-60 gram daun Heliotropium indicum L. direbus kemudian setelah dingin diminum.
5. Bisul
60 gram akar segar ditambah sedikit garam kemudian direbus setelah itu diminunm. Kemudian dilumatkan daun segar ditambah nasi dingin kemudian ditempelkan pada bisul.
6. Peradangan buah zakar (Orchitis)
60 gram akar segar direbus selama 15 menit, kemudian setelah dingin diminum (Anonim,2009).






BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI

A. Determinasi
1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a (golongan 8)
109b-119b-120b-128b-129b-135b-136b-139b-140b-142b-143b-146b-154b-155b-156b-162b-163b-167b-169b-171b-177b-179b-187b-189a (Boraginaceae)
1a (Heliotropium indicum L.) (Suryo,dkk.1981).
http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page?kid=2468

B. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermathophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Boraginaceae
Genus : Heliotropium
Species : Heliotropium indicum L. (Anonim,2009).











BAB III
HABITATIO

A. Habitus
Heliotropium indicum L. atau buntut tikus termasuk jenis tanaman terna setahun, tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 100 cm, berambut, tumbuh di sisi jalan, tanah kosong yang tidak terawat, ditempat yang panas. Batang berambut kasar, daun tunggal berseling, bentuk bundar telur tepi bergerigi atau beringgit, permukaan daun bagian atas dan bawah berambut halus Bunga kecil bergerombol diujung batang, warna lembayung. Batang bunga panjang ± 10 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung-ujung tangkai. Tumbuh di daerah beriklim kering dari dataran rendah sampai 800 m diatas permukaan laut (Anonim,2009).

B. Habitat
Tanaman Heliotropium indicum L. termasuk tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan,sawah kering,kebun dan semak belukar.Tumbuh baik pada tanah yang bertekstur liat, dari dataran rendah sampai menengah dari ketinggian 200 m sampai 800 m di atas permukaan laut.Berbunga pada bulan April-Juni. Waktu panen yang tepat bulan April-Mei(Anonim,2009).












BAB IV
DESKRIPTIO


1. Organa Nutritiva
1.1. Akar (Radix)
Heliotropium indicum L. mempunyai sistem akar serabut, berwarna putih kotor.
1.2. Batang (Caulis)
Batang Heliotropium indicum L. berbentuk bulat, berambut kasar menyerupai duri, berwarna hijau.
1.3. Daun (Folium)
Daun Heliotropium indicum L. merupakan daun tunggal, tata letak daun tersebar (Phyllotaxis), tangkai bulat berlekuk, berambut kasar,panjang 5-15 cm, berwarna hijau, helaian daun berbentuk oval, panjang 10-18 cm, lebar 6-15 cm, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi bergelombang, pertulangan daun tegas, permukaan kasar dan berbulu, berwarna hijau.

2. Organa Reproduktiva
2.1. Bunga (Flos)
Bunga pada Heliotropium indicum L. termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, bersifat simos ganda, tergulung diujung batang atau cabang, berkelamin 2, kelopak berbagi, benang sari 5, tangkai sari tidak sama panjang, mahkota tersusun dari 5 daun mahkota yang berlekatan, dalam kuncup yang terpilih, tahjuk mahkota tidak simetri, duduk diatas bakal buah, berwarna putih.
2.2. Buah (Fruktus)
Buah pada Heliotropium indicum L. berupa buah kendaga, berbentuk bulat, bergerigi, keras, berwarna hijau.

2.3. Biji (Semen)
Biji pada Heliotropium indicum L. berbentuk bulat,ukurannnya kecil,berwarna hijau(Anonim,2009).





























BAB V
RINGKASAN

Heliotropium indicum L. merupakan tanaman terna setahun atau semak-semak kecil, tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 100 cm. Dapat tumbuh di daerah beriklim kering dari dataran rendah sampai 800 m diatas permukaan laut. Batangnya berkayu, berduri, bercabang dan berwarna coklat keunguan. Termasuk daun tunggal atau berbagi, berbentuk segi tiga dengan ujung dan pangkal meruncing, tepi bergerigi, serta bertulang menyirip, duduknya tersebar atau berkarang, tanpa daun penumpu. Bunga majemuk bentuk tandan dan bertangkai pendek, hampir selalu zigomorf. Mahkota bunga bentuk corong dan berwarna ungu. Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri atas 4→5 kadang-kadang 6→8 daun kelopak dan daun mahkota yang berlekatan antara yang satu dengan yang lain. Benang sari 5, melekat pada mahkota berseling dengan taju-taju mahkota, kadang-kadang 4, 2 panjang dan 2 pendek, adakalanya hanya 2 benang sari. Dalam bunga terdapat sebuah cakram. Bakal buah menumpang, beruang 2 dengan sempurna atau tidak dengan sekat yang melintang (transversal), tiap ruang berisi 2→banyak bakal biji. Tangkai putik 1. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan endosperm, lembaga lurus atau sedikit bengkok (Tjitrosoepomo,1996). Tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk tanaman obat, misalnya: obat rematik, sariawan, infeksi paru-paru (Pneumoritas), abses paru-paru, empiyema, disentri, bisul, peradangan buah zakar (Orchitis) (Anonim,2009). Bagian yang digunakan sebagai obat yaitu seluruh bagian tanaman Heliotropium indicum L. Suku ini mencakup kira-kira 2600 jenis, terbagi dalam lebih dari 200 marga, tersebar diseluruh dunia (Tjitrosoepomo,1993).



DAFTAR PUSTAKA

Mardiana,dkk.2005. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Jantung.
Jakarta:Penebar Swadaya.
Mursito,Bambang.2002.Ramuan Tradisional Untuk Kesuburan Suami Istri.
Jakarta:Penebar Swadaya .
Suryo,Ir.Suryowinoto,dkk.1981.Determinasi Tumbuhan,Laboratorium
Taksonomi.Yogyakarta:Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada.
Tjitrosoepomo,Gembong,Prof.Ir.(1993).Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
Yogyakarta:Gajah Mada University Press.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar